KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allh SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan semester Pratikumn Biologi tepat
pada waktunya.
Penulis
menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak
kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar laporan ini dapat lebih baik lagi dari sebelumnya.
Pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terimah kasih kepada Asisten Dosen Biologi
selaku pembimbing utama dalam pratikum ini. Demikian laporan ini penulis
berharap agar bermanfaat bagi kita semua dalam kehidupan sehari-hari.
Jambi,
November 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………ii
PENDAHULUAN…………………………………………………….…..1
Latar
Belakang…………………………………………….………..1
Tujuan
dan Manfaat……………………………………….……..…1
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………..…………2
MATERI DAN METODA…………………………………….…………12
Waktu
dan Tempat…………………………………….…………...12
Materi……………………………………………...……………….12
Metoda…………………………………………………………..…13
HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………..……17
P emurnian dan
Pemisahan…………………………………..……..17
Kromatografi……………………………..………………..……….20
Stoikiometri…………………………….………………..…………21
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Laju Reaksi…..…..…………..22
Titrasi
Oksidasi Reduksi…………………………….……………..23
PENUTUP………………………………………………..….……………24
ii
Kesimpulan………………………………………..…….………….24
Saran……………………………………………………..………….24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..25
iii
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Tujuan
dan Manfaat
\
I.
TINJAUAN PUSTAKA
Sitologi
Klasifikasi
Manihot utilisima Klasifikasi
Allium cepa
Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae
Sub
kingdom : Tracheobionta Sub kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliosida Kelas :
Liliopsida
Sub
kelas : Rosidae Sub Kelas : Lilidae
Ordo : Euphorbiales Ordo :
Liliales
Famili : Euphorbiaceae Famili : Liliceae
Genus : Manihot Genus : Allium
Spesies : Manihot
utilissima pohl Spesies : Allium
cepa
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang
sains Inggris Robert Hook yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui gabus.
Mikroskop yang digunakan yaitu mikroskop yang dirancang sendiri. Kata sel
berasal dari kata latin cellulae
yang
berarti kamar-kamar.
Mamalia
Tubuh
kelinci dibagi menjadi 4 bagian, yaitu caput (kepala), cervix (leher), truncus
(badan), dan cauda (ekor). Pada caput terdapat rima oris (rongga mulut),
vibrisae atau barbulae (kumis), organo visus (mata), dan nares externa dan
telingayang panjang. Tubuh kelinci dilapisi oleh kulit-kulit dan ditumbuhi
banyak rambut, bagian hidung silinder. Mempunyai gigi seri yang digunakan untuk
memotong makanan sebelum makanan ditelan. Mempunya daun telinga yang panjang,
dan menghadap kedepan. Kaki berjumlah dua pasang, kaki bagian depan lebih
pendek dari bagian belakang. (Mahbubillah, 2010)
Pada
bagian caput telah diketahui mata dan telinga yang lebar, mata yang besar
terletak bagian samping dari kepala. Kelopak mata ada dua macam yaitu pal pebra
superior dan pal pebra inverior. Selain itu, bagian kepala terdapat rongga
mulut atau rima orisyang terdapat pada dua bibir yaitu bibir atas dan bibir
bawah. Lubang hidung terletak dimoncong. Vibrasae berupa rambut-rambut yang
kaku yang berfungsi untuk mendeteksi makanan dalam tanah. Lingua dilapisi oleh
mucosa, penuh dengan tonjolan-tonjolan kecil yang mengandung gerombolan sel
saraf atau indre perasa yang berhubungan dengan ujung-ujung syaraf. (Ainul,
2010)
Pada
bagian leher kelinci ini merupakan bagian penghubung antara kepala dan badan.
Sedangkan pada badan terdapat thoraks, abdomen, dorson, glatae, pineum dan
glandula mamae. Pada bagian ekor tampak lebih pendek karena sebagian besar
tersembunyi dibalik perutnya yang berambut tebal. Kelenjar air susu berjumlah 4
atau 5 pasang, dengan puting-puting tampak jelas dari luar. Alat kelamin hewan
betina berupa vagina dan hewan jantan berupa penis sebagai alat kopulasi. Organ
extremitas berupa kaki depan dan kaki belakang. Pada kaki depan dibagi menjadi
branchium (lengan atas yang berupa numerus), antebrachium (merupakan lengan
bawah yang berupa radius dan ulna), manus yang berupa digiti dan ossacarpalli
(pergelangan tangan), ossametakarpa (tulang telapak tangan), dan phalangus pada
kaki bagian belakang tangan terdiri dari femur (sebagai tungkai atas), crus
(sebagai tungkai bawah yang terdiri dari tibia dan fibula), pes yang terdiri
dari ossatarsalia (tulang pergelangan kaki), ossametacarpalia, telapak kaki dan
phalanges jari-jari (digiti) yang berjumlah 5 jari, ukurannya lebih pendek dari
telapak kaki belakang. Pada kaki bagian belakang berjumlah 4 jari, dengan
ukuran lebih besar dan kuat dari kaki belakang yang digunakan untuk melompat,
anusnya terletak dibawah ekor. Jejak lompatannya mempunyai cirri yang khas,
untuk lompatan pendek, kaki belakang yang kuat berlari dengan kecepatan 70
km/jam. (Oliver, 2008)
Gigi
kelinci mengalami spesialisasi untuk memotong (gigi seri). Untuk menyobek (gigi
taring) dan menggiling makanan geraham. Hewan muda bergigi dewasa separuh gigi
ada pada hewan muda dan dewasa. Ordo insektivum mempunyai gigi runcing. Ordo
puodata tidak mempunyai gigi. Ordo logomorpha pada rahang atas terdapat dua
pasang gigi seri.(Sukiya, 2003)
Kelinci
memiliki system pencernaan yang rumit, dan mereka tidak dapat mencerna makanan
dengan cara yang sama. Sebagai contoh, mereka dapat mencerna fruktosa (zat gula
pada buah-buahan) dengan sangat baik, namun kemampuan gula jenis lain sangat
rendah karenanya permen dan kue-kue manis dapat membuat kelinci menjadi sakit.
Proses pencernaan dimulai dari mulut, dimana makanan akan diremukkan oleh gigi.
Ketika seekor kelinci makan, ia akan mengunyah kira-kira 300 kali dan
mencampurkannya dengan liurnya. Ketika makanan sudah halus, kelinci akan
menelan makanan melewati kerongkongan dan makanan akan berpindah ke lambung,
disana kontaksi otot akan meremas dan memutar makanan, memisahkan
partikel-partikel dan mencampurkan
dengan cairan lambung. Namun fungsi utama lambung sendiri sebagai organ
penyimpanan dan sterilisasi sebelum makanan pindah ke usus halus. Bagian
penting dari pencernaan baru akan dimulai di usus halus, dimana asam lambung
dinetralisasi dan enzim-enzim dari dari hati dan pancreas dicampur dengan
makanan. Enzi mini penting untuk mencerna danmenyerap karbohidrat, protein,
lemak dan vitamin. Kemudian 90% fruktosa, protein, dan sari-sari makanan lain
akan diserap, namun selulosa dan serat lain yang tidak dapat dicerna dengan
baik (termasuk kulit pohon yang sering digerogoti kelinci maupun serat yang ada
di pellet mereka akan disingkirkan). Partikel-partkel kecil yang tidak tercerna
erta jenis makanan lain yang terdeteksi tidak dapat dicerna, akan dikirim ke
cecum untuk difermentasi, namun partikel besar akan dengan cepat dibbuang ke
usus besar dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk kotoran yang bundar-bundar.
(Jumani, 2009)
Dalam
cecum, bakteri akan mencerna selolusa, hamper semua jenis gula, sari-sari
makanan dan protein berlebih yang tidak dapat tercerna di usus halus. Setiap 3
sampai 8 jam cecum akan berkontraksi dan memaksa material yang ada didalamnya
untuk kembali ke usus besar, dimana sisa-sisa makanan akan dilapisi oleh
lendir, dan berpindah ke anus. Sisa-sisa ini akan menjadi kotoran yang
berbentuk seperti anggur hitam kecil-kecil yang disebut “cecothropes” atau
“cecarpills”. Untungnya proses ini terjadi pada malam hari. Kelinci biasanya
akan memakan kembali sari-sari makanan yang tidak tercerna tadi dan menerima
nutrisi yang lebih banyak. Sedangkan partikel-partikel besar dari serat yang
tidak tercerna dibuang ke usus besar akan membentuk kotoran keras berbentuk
bundar (fecalpills). Cecal pills berbentuk anggur dan sedikit basah karena
terbentuk dari sisa-sisa makanan dan partikel serat kecil. Fecal pills
berbentuk bulat dan keras karena
terbentuk dari serat kasar dan dibuang secara melingkar. Maka ketika fecal
pills ini terlihat pendek (apalagi berair) hal itu dapat berarti kondisi tidak
normal dalam pencernaan kelinci. (Danu, 2009)
AMPHIBI
Kingdom : Animalia
Kelas : Amphibia
Ordo : Annura
Famili : Bufodae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo melanostictu (Merrem, 1982).
Tubuh katak
terdiri dari kepala (caput), truncus (badan), extremitas (anggota badan). Pada
caput (kepala), terdiri dari maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang
bawah), nares anterior (nares externa). Lubang hidung luar sepasang dan
menembus ke cavum oris (rongga mulut). Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau
anggota, tak ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus
lunak. Kepala mempunyai mulut tang lebar untuk mengambil makanan, 2 lubang
hidung/ nares externa yang kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam
pernapasan, 2 mata yang besar spherik, dibelakangnya 2 lubang pipih tertutup
oleh membrane tympani yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang
suara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya
mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata apabila
berada di dalam air. Di bagian ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil
untuk membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/
telur atau sperma dari alat reproduksi (Kastowo, 1982: 32 )
Kaki katak terdiri atas
sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang. Kaki depan terdiri atas lengan
atas (brancium), lengan bawah (antebrancium), tangan (manus),
dan jari-jari (digiti). Pada kaki
belakang terdiri atas paha (femur), betis (crus), kaki (pes)
dan jari-jari (digiti) (Radiopoetro, 1996: 474).
Secara umum
katak jumlah jari tungkai depan biasanya empat jari dan tungkai belakang lima
jari. Pada tungkai belakang memanjang yang berpotensi untuk melompat.
Kadang-kadang dijumpai jari tambahan sebagai prehaluk pada sisi ventral
kaki. Prehaluk ini pada Spadefoot (katak penggali tanah) berupa
tulang -tulang keras yang digunakan untuk menggali tanah sebagai tempat
bersembunyi (Radiopoetro, 1996: 474).
Kulit amphibi
sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit yang tipis fleksibel membagi
bagian luar badan untuk melindungi organisme terhadap penyakit, berfungsi dalam
pernapasan, penyerapan air, sebab katak tidak pernah minum. Di lengkapi dengan
kelenjar mukosa yang menyebabkan kulit terjaga kelembabannya, bagi spesies yang
hidup di air, mukus memberikan minyak pelumas bagi tubuh. Sebagian besar
memiliki kelenjar granular dan kelenjar mukus. Keduanya mirip, akan tetapi
hasil produksinya berbeda. Kelanjar granular memproduksi zat abnoxious atau
racun untuk melindungi diri dari musuh. Keduanya dikelompokkan sebagai kelenjar
alveolar (kelenjar yang tidak mempunyai saluran pengeluaran, tetapi produknya
di keluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami). Kelenjar racundapat
menimbukan iritasi pada kulit (Sukiya, 2005: 47).
Tubuh katak
adalah bilateral simetris, dengan bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian
tengah disebut medial, samping/lateral, badan muka depan adalah ujung anterior,
bagian belakang disebutujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang
bagian muka ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/
cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta
bagian kaudal pendek (Kastowo, 1982: 32).
Alat pencernaan yang tampak dari luar yaitu cavum oris,
dibatasi oleh maxille (rahang atas), atap pada sebelah atas, sedang disebelah
bawah dibatasi oleh mandibulla (rahang bawah), dan oshyoid. Kemudian
dilanjutkan oleh pharynx, oesphagus, ventriculus, dan intestinum, yang terletak
didalam rongga tubuh. Lingua (lidah) yang pipih berpangkal pada dasar disebelah
anterior mulut, pada permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil, dilapisi
oleh lendir, dapat dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap mangsa.
Lingua disokong oleh oshyoid (yang berupa tulang rawan) yang memungkinkan lidah
tegar tapi lemas. Pada maxillae sebelah luar terdapat denta maxillaries (gigi
maxillaris), sedang pada atap cavum oris terdapat denta vomerin terdapat dua
lubang nares interns yang berhubungan dengan nares externas. Glottis terletak
pada medium ventral pharynx setelah belakang lingual. Merupakan pintu menuju ke
pulmo (paru-paru). Dibelakang mata di dekat sudut mulut terdapat ostium
phargygeum dari tuba auditiva eustachi yang menghubungkan cavum oris dengan
ruang telinga dalam. (Sudjadi, Bogod, dkk. 2007)
Amphibi memiliki sistem rangka yang lebih tebal dan luas
secara proporsional, apabila dibandingkan dengan pisces. Tengkorak Amphibi
mempunyai tulang-tulang premaksila, nasal, frontal, parietal, dan skuamosa.
Pada permukaan dorsal dari tubuh anura tidak tertutup tulang seluruhnya. Bagian
kondrokronium belum mengeras, hanya daerah oksipital dan eksoksipital yang
mengeras, dan masing-masing memiliki kondila bertemu dengan vertebra pertama.
Amphibi tidak memiliki langit-langit (palatum skunder), akibatnya nares
internal lebih maju di dalam langit-langit mulut. Di bagian ventral otak
tertutup oleh tulang dermal dinamakan parasfenoid. Gigi terletak pada
premaksila, maksila, palatine, vomer, parasfenoid, dan tulang dental. Ada
beberapa Amphibi yang tidak memiliki gigi, atau gigi pada rahang bawah
mereduksi (Sukiya, 2005).
Sistem otot Amphibi, seperti sistem-sistem otot pada organ
yang lain sebagai transisi antara ikan dan reptil. Sistem otot ikan terpusat
pada gerakan tubuh ke lateral, membuka dan menutup mulut serta gill apertura
(operculum atau penutup lubang/celah insang), dan gerakan sirip yang relatif
sederhana. Ada perbedaan antara ikan dengan amphibi, yaitu sekat horizontal
pada amphibi membagi otot dorsal dan ventral (Sukiya, 2005: 40).
Di dalam mulut terdapat gerigi kecil di sepanjang rahang
atas, dan ada gigi vomerin pada langit-langit mulut. Lidah berotot dan bfurfate
(cabang dua) pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut. Saluran
pencernaan mulai dari esophagus (bedinding lurus dan besar) langsung bersatu
dengan lambung. Lambung memanjang dan erkelok ke samping kiri dan berotot. Usus
terdiri dari intestinum (keci, panjang, berkelok-kelok), rectum yang langsung
bersatu dengan cloaca. Hati dn pancreas mempunyai mempunyai saluran-saluran
menuju ke duodenum, kandung empedu, lambung intestinum. Pada potongan melintang
intestinum terdiri dari empat lapisan, yaitu: peritoneum, lapisan otot,
submukosa dan mukosa (Brotowidjoyo, 1994: 56).
Pada kodok,
oksigen berdifusi melalui kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu
bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat
berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang
bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring,
Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di
rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit,
ini dimungkinkan karna kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung
banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi (Godknecht, 2004).
Reproduksi pada katak yaitu dengan cara
fertilisasi eksternal, katak jantan menjepit katak betina ketika perkawinan
(yaitu ketika telur dilepaskan dan sperma disemprotkan) (Brotowijdoyo.1989:
201).
Sistem saraf pada amfibi terdiri atas sistem saraf sentral
dan sistem saraf periforium. Sistem saraf sentral terdiri dari :
encephalon (otak) dan medulla spinalis. Enchephalon terdapat
pada kotak otak (cranium). Pada sebelah dorsal akan tampak dua lobus
olfactorium menuju saccus nasalis, dua haemisperium cerebri
atau cerebrum kanan kiri yang berbentuk ooid yang dihubungkan
dengan comisure anterior, sedangkan bagian anteriornya dergabung dengan dienchepalon
medialis. Dibagian belakang ini terdapat dua bulatan lobus opticus
yang ditumpuk otak tengah tengah (mesenchepalon) sebelah bawahnya
merupakan cerebreum (otak kecil). Dibelakang terdapat bagian terbuka
sebelah atas yakni medulla oblongata yang berhubungan dengan medulla
spinalis dan berakhir disebelah felium terminale (Jasin, 1984: 271).
PISCES
Morfologi ikan mas (Cyprinus
carpio) berbentuk memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas merupakan
jenis ikan konsumsi air tawar, Tubuh ikan mas dibagi menjadi tiga bagian yaitu
caput, truncus dan caudal. Disekitar caput (kepala) terdapat organo visus
(mata), nares externa, fimbriase/barbulae, apparatus operculae (Os opercurale,
Sub opercurale, Pre opercurale, Inter opercurale), dan cavum oris. Sedangkan
pada truncus dapat ditemui linea literalis, pinnae, squama, tiga muara (anus,
porus genitalis, porus externa). (Bacctiar; 2002)
Sisik ini ditemukan pada golongan ikan teleostei, yang
masing-masing terdapat pada golongan ikan berjari-jari lemah (Malacoptrerygii) dan golongan ikan
berjari-jari keras (Acanthopterygii).
Perbedaan antara sisik cycloid dengan ctenoid hanya meliputi sejumlah duri-duri
halus yang di sebut ctenii beberapa baris di bagian posteriornya. Pertumbuhan
pada tipe sisik ini adalah bagian atas dan bawah, tidak mengandung dentine atau
enamel dan kepipihannya sudah tereduksi menjadi lebih tipis, fleksibel dan
transparan. Penempelannya secara tertanam ke dalam sebuah kantung kecil di
dalam dermis dengan susunan seperti genting yang dapat mengurangi gesekan
dengan air sehingga dapat berenang lebih cepat. Sisik yang terlihat adalah
bagian belakang (posterior) yang berwarna lebih gelap daripada bagian depan
(anterior) karena bagian posteriornya mengandung butir-butir pigmen
(chromatophore). Bagian anterior (terutama pada bagian tubuh) transparan dan
titdak berwarna. Perbedaan antara tipe sisik cyloid dengan ctenoid adalah pada
bagian posterior sisik ctenoid dilengkapi degan ctenii (gerigi kecil). Focus
merupakan titik awal perkembangan sisik dan biasanya berkedudukan di tengah-tengah
sisik. (Panji; 2011)
Linea literalis atau disebut dengan gurat sisik merupakan
salah satu bagian tubuh ikan yang bisa di lihat langsung. Bentuknya seperti
sebutannya gurat, maka bentuknya adalah garis disepanjang sisi tubuh ikan,
mulai dari posterior sampai pangkal ekor. Intinya pada sisik ikan (bagian luar
tubuh ikan) ada yang memiliki warna berbeda dengan yang lain dan membentuk
garis lurus dari depan hingga belakang itulah yang disebut dengan gurat sisi.
Gurat sisi ini tidak hanya berfungsi bagian tubuh yang dinikmati keinndahannya,
tetapi bagian ini memiliki fungsi untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan
sistem canal yang menampung sel-sel seensori dan pembuluh saraf, karena di
bagian ini terdapat lubang-lubang kecil. Fungsi utama gurat sisi adalah sebagai
organ sensorik ikan yang dapat mendeteksi perubahan gelombang air dan listrik
dengan kata lain organ ini berfungsi untuk mengidentifikasi lingkungan
sekitarnya. Untuk bentuknya gurat sisi ada yang lurus utuh dari bagian depan
hingga belakang dan ada juga lurus tetapi terbagi dua. Tergantung dari jenis
ikannya. (Jailani; 2007)
Organ-organ yang terdapat pada rongga perut dan dada
yaitu rongga mulut, di dalam rongga terdapat sebagai berikut : lidah yang
melekat pada dasar mulut dan tidak dapat di gerakkan, kelenjar-kelenjar lendir
tetapi tidak terdapat kelenjar ludah dan rahang dengan gigi-gigi kecil
berbentuk kerucut. Faring yaitu pangkal tenggorokan yang tempatnya sesuai
dengan tempat ingsang. Kerongkongan yaitu kelanjutan faring yang terletak di
belakang ingsang. Lambung yaitu kelanjutan kerongkongan yang merupakan
pembesaran dari usus. Ususnya panjang
dan berliku-liku pada saluran pencernaan terdapat beberapa kelenjar pencernaan,
antara lain : hati terletak di bagian muka rongga badan meluas mengelilingi
anus, pengkreas terletak dibagian lambung dan usus, jantung terletak di dalam
rongga tubuh yang dibatasi dekat daerah ingsang dan dibungkus oleh selaput.
Disamping alat-alat yang tersapat dalam rongga peritoneum dan pericardium,
gelembbung renang, ginjal dan alat reproduksi, pada sistem pernafasan ikan
umunya berupa ingsang. Mekanisme pernafasan pada ikan melalui dua tahap yakni
inpirasi dan ekpirasi. Pada fase inspirasi, O2 dari air masuk ke dalam insang
kemudian O2 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang
membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari
jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
(Cahyono; 2002)
Sistem muscularis atau sistem otot pada ikan adalah sama
denga sistem otot pada vertebrata lainnya. Otot sangat penting bagi kehidupan
ikan terutama dalam pergerakan tubuh, peredaran darah dan aktivitas tubuh.
Berdasarkan strukturnya, otot terbagi atas otot lurik, otot jantung dan otot
polos. Selain itu, berdasarkan pergerakkannya otot terbagi atas oto sadar atau
voluntary (otot lurik) dan otot tak sadar atau involuntary (otot polos dan otot
jantung). Pembagian otot yang lain adalah berdaasarkan letaknya atau
perlekatannya yaitu otot rangka atau skeletal muscle (otot lurik) dan bukan
otot rangka atau non skeleton muscle (otot polos dan jantung). (Amri; 2008)
Ikan bernapas menggunakan insang. Insang terbentuk
lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar
dari ingsang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat
dengan kapiler-kapiler darh. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen
terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2
berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Pada ikan bertulang sejati
(osteichthyes) ingsangnya dilengkapi dengan tutup ingsang (operkulum),
sedangkan pada ikan bertulang rawan (chondrichthyes) ingsangnya tidak mempunyai
tutup ingsang. (Bayu; 2009)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sitologi