Minggu, 25 Maret 2012

laporan biologi


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allh SWT  yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan semester Pratikumn Biologi tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar laporan ini dapat lebih baik lagi dari sebelumnya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimah kasih kepada Asisten Dosen Biologi selaku pembimbing utama dalam pratikum ini. Demikian laporan ini penulis berharap agar bermanfaat bagi kita semua dalam kehidupan sehari-hari.



Jambi, November 2011


Penulis




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………ii
PENDAHULUAN…………………………………………………….…..1
          Latar Belakang…………………………………………….………..1
          Tujuan dan Manfaat……………………………………….……..…1
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………..…………2
MATERI DAN METODA…………………………………….…………12
          Waktu dan Tempat…………………………………….…………...12
          Materi……………………………………………...……………….12
          Metoda…………………………………………………………..…13
HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………..……17
          P            emurnian dan Pemisahan…………………………………..……..17
          Kromatografi……………………………..………………..……….20
          Stoikiometri…………………………….………………..…………21
          Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi…..…..…………..22
          Titrasi Oksidasi Reduksi…………………………….……………..23
PENUTUP………………………………………………..….……………24
          ii
          Kesimpulan………………………………………..…….………….24           
          Saran……………………………………………………..………….24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..25















iii
I.                   PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang







1.2  Tujuan dan Manfaat





\






































I.                   TINJAUAN PUSTAKA

Sitologi
Klasifikasi Manihot utilisima                            Klasifikasi Allium cepa
Kingdom         : Plantae                                   Kingdom         : Plantae
Sub kingdom   : Tracheobionta                          Sub kingdom   : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta                         Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta                         Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliosida                           Kelas               : Liliopsida
Sub kelas         : Rosidae                                   Sub Kelas        : Lilidae
Ordo                : Euphorbiales                            Ordo                : Liliales
Famili              : Euphorbiaceae                          Famili              : Liliceae
Genus              : Manihot                                  Genus              : Allium
Spesies            : Manihot utilissima pohl            Spesies            : Allium cepa
           
            Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang sains Inggris Robert Hook yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui gabus. Mikroskop yang digunakan yaitu mikroskop yang dirancang sendiri. Kata sel berasal dari kata latin cellulae yang berarti kamar-kamar.
Mamalia
Tubuh kelinci dibagi menjadi 4 bagian, yaitu caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan), dan cauda (ekor). Pada caput terdapat rima oris (rongga mulut), vibrisae atau barbulae (kumis), organo visus (mata), dan nares externa dan telingayang panjang. Tubuh kelinci dilapisi oleh kulit-kulit dan ditumbuhi banyak rambut, bagian hidung silinder. Mempunyai gigi seri yang digunakan untuk memotong makanan sebelum makanan ditelan. Mempunya daun telinga yang panjang, dan menghadap kedepan. Kaki berjumlah dua pasang, kaki bagian depan lebih pendek dari bagian belakang. (Mahbubillah, 2010)
Pada bagian caput telah diketahui mata dan telinga yang lebar, mata yang besar terletak bagian samping dari kepala. Kelopak mata ada dua macam yaitu pal pebra superior dan pal pebra inverior. Selain itu, bagian kepala terdapat rongga mulut atau rima orisyang terdapat pada dua bibir yaitu bibir atas dan bibir bawah. Lubang hidung terletak dimoncong. Vibrasae berupa rambut-rambut yang kaku yang berfungsi untuk mendeteksi makanan dalam tanah. Lingua dilapisi oleh mucosa, penuh dengan tonjolan-tonjolan kecil yang mengandung gerombolan sel saraf atau indre perasa yang berhubungan dengan ujung-ujung syaraf. (Ainul, 2010)
Pada bagian leher kelinci ini merupakan bagian penghubung antara kepala dan badan. Sedangkan pada badan terdapat thoraks, abdomen, dorson, glatae, pineum dan glandula mamae. Pada bagian ekor tampak lebih pendek karena sebagian besar tersembunyi dibalik perutnya yang berambut tebal. Kelenjar air susu berjumlah 4 atau 5 pasang, dengan puting-puting tampak jelas dari luar. Alat kelamin hewan betina berupa vagina dan hewan jantan berupa penis sebagai alat kopulasi. Organ extremitas berupa kaki depan dan kaki belakang. Pada kaki depan dibagi menjadi branchium (lengan atas yang berupa numerus), antebrachium (merupakan lengan bawah yang berupa radius dan ulna), manus yang berupa digiti dan ossacarpalli (pergelangan tangan), ossametakarpa (tulang telapak tangan), dan phalangus pada kaki bagian belakang tangan terdiri dari femur (sebagai tungkai atas), crus (sebagai tungkai bawah yang terdiri dari tibia dan fibula), pes yang terdiri dari ossatarsalia (tulang pergelangan kaki), ossametacarpalia, telapak kaki dan phalanges jari-jari (digiti) yang berjumlah 5 jari, ukurannya lebih pendek dari telapak kaki belakang. Pada kaki bagian belakang berjumlah 4 jari, dengan ukuran lebih besar dan kuat dari kaki belakang yang digunakan untuk melompat, anusnya terletak dibawah ekor. Jejak lompatannya mempunyai cirri yang khas, untuk lompatan pendek, kaki belakang yang kuat berlari dengan kecepatan 70 km/jam. (Oliver, 2008)
Gigi kelinci mengalami spesialisasi untuk memotong (gigi seri). Untuk menyobek (gigi taring) dan menggiling makanan geraham. Hewan muda bergigi dewasa separuh gigi ada pada hewan muda dan dewasa. Ordo insektivum mempunyai gigi runcing. Ordo puodata tidak mempunyai gigi. Ordo logomorpha pada rahang atas terdapat dua pasang gigi seri.(Sukiya, 2003)
Kelinci memiliki system pencernaan yang rumit, dan mereka tidak dapat mencerna makanan dengan cara yang sama. Sebagai contoh, mereka dapat mencerna fruktosa (zat gula pada buah-buahan) dengan sangat baik, namun kemampuan gula jenis lain sangat rendah karenanya permen dan kue-kue manis dapat membuat kelinci menjadi sakit. Proses pencernaan dimulai dari mulut, dimana makanan akan diremukkan oleh gigi. Ketika seekor kelinci makan, ia akan mengunyah kira-kira 300 kali dan mencampurkannya dengan liurnya. Ketika makanan sudah halus, kelinci akan menelan makanan melewati kerongkongan dan makanan akan berpindah ke lambung, disana kontaksi otot akan meremas dan memutar makanan, memisahkan partikel-partikel dan  mencampurkan dengan cairan lambung. Namun fungsi utama lambung sendiri sebagai organ penyimpanan dan sterilisasi sebelum makanan pindah ke usus halus. Bagian penting dari pencernaan baru akan dimulai di usus halus, dimana asam lambung dinetralisasi dan enzim-enzim dari dari hati dan pancreas dicampur dengan makanan. Enzi mini penting untuk mencerna danmenyerap karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Kemudian 90% fruktosa, protein, dan sari-sari makanan lain akan diserap, namun selulosa dan serat lain yang tidak dapat dicerna dengan baik (termasuk kulit pohon yang sering digerogoti kelinci maupun serat yang ada di pellet mereka akan disingkirkan). Partikel-partkel kecil yang tidak tercerna erta jenis makanan lain yang terdeteksi tidak dapat dicerna, akan dikirim ke cecum untuk difermentasi, namun partikel besar akan dengan cepat dibbuang ke usus besar dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk kotoran yang bundar-bundar. (Jumani, 2009)
Dalam cecum, bakteri akan mencerna selolusa, hamper semua jenis gula, sari-sari makanan dan protein berlebih yang tidak dapat tercerna di usus halus. Setiap 3 sampai 8 jam cecum akan berkontraksi dan memaksa material yang ada didalamnya untuk kembali ke usus besar, dimana sisa-sisa makanan akan dilapisi oleh lendir, dan berpindah ke anus. Sisa-sisa ini akan menjadi kotoran yang berbentuk seperti anggur hitam kecil-kecil yang disebut “cecothropes” atau “cecarpills”. Untungnya proses ini terjadi pada malam hari. Kelinci biasanya akan memakan kembali sari-sari makanan yang tidak tercerna tadi dan menerima nutrisi yang lebih banyak. Sedangkan partikel-partikel besar dari serat yang tidak tercerna dibuang ke usus besar akan membentuk kotoran keras berbentuk bundar (fecalpills). Cecal pills berbentuk anggur dan sedikit basah karena terbentuk dari sisa-sisa makanan dan partikel serat kecil. Fecal pills berbentuk  bulat dan keras karena terbentuk dari serat kasar dan dibuang secara melingkar. Maka ketika fecal pills ini terlihat pendek (apalagi berair) hal itu dapat berarti kondisi tidak normal dalam pencernaan kelinci. (Danu, 2009)

AMPHIBI
Kingdom         : Animalia
Kelas               : Amphibia
Ordo                : Annura
Famili              : Bufodae
Genus              : Bufo
Spesies            : Bufo melanostictu (Merrem, 1982).

Tubuh katak terdiri dari kepala (caput), truncus (badan), extremitas (anggota badan). Pada caput (kepala), terdiri dari maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah), nares anterior (nares externa). Lubang hidung luar sepasang dan menembus ke cavum oris (rongga mulut). Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota, tak ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus lunak. Kepala mempunyai mulut tang lebar untuk mengambil makanan, 2 lubang hidung/ nares externa yang kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam pernapasan, 2 mata yang besar spherik, dibelakangnya 2 lubang pipih tertutup oleh membrane tympani yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata apabila berada di dalam air. Di bagian ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/ telur atau sperma dari alat reproduksi (Kastowo, 1982: 32 )
Kaki katak terdiri atas sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang. Kaki depan terdiri atas lengan atas (brancium), lengan bawah (antebrancium), tangan (manus), dan jari-jari (digiti). Pada kaki belakang terdiri atas paha (femur), betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti) (Radiopoetro, 1996: 474).
Secara umum katak jumlah jari tungkai depan biasanya empat jari dan tungkai belakang lima jari. Pada tungkai belakang memanjang yang berpotensi untuk melompat. Kadang-kadang dijumpai jari tambahan sebagai prehaluk pada sisi ventral kaki. Prehaluk ini pada Spadefoot (katak penggali tanah) berupa tulang -tulang keras yang digunakan untuk menggali tanah sebagai tempat bersembunyi (Radiopoetro, 1996: 474).
Kulit amphibi sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit yang tipis fleksibel membagi bagian luar badan untuk melindungi organisme terhadap penyakit, berfungsi dalam pernapasan, penyerapan air, sebab katak tidak pernah minum. Di lengkapi dengan kelenjar mukosa yang menyebabkan kulit terjaga kelembabannya, bagi spesies yang hidup di air, mukus memberikan minyak pelumas bagi tubuh. Sebagian besar memiliki kelenjar granular dan kelenjar mukus. Keduanya mirip, akan tetapi hasil produksinya berbeda. Kelanjar granular memproduksi zat abnoxious atau racun untuk melindungi diri dari musuh. Keduanya dikelompokkan sebagai kelenjar alveolar (kelenjar yang tidak mempunyai saluran pengeluaran, tetapi produknya di keluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami). Kelenjar racundapat menimbukan iritasi pada kulit (Sukiya, 2005: 47).
Tubuh katak adalah bilateral simetris, dengan bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian tengah disebut medial, samping/lateral, badan muka depan adalah ujung anterior, bagian belakang disebutujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang bagian muka ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/ cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta bagian kaudal pendek (Kastowo, 1982: 32).
Alat pencernaan yang tampak dari luar yaitu cavum oris, dibatasi oleh maxille (rahang atas), atap pada sebelah atas, sedang disebelah bawah dibatasi oleh mandibulla (rahang bawah), dan oshyoid. Kemudian dilanjutkan oleh pharynx, oesphagus, ventriculus, dan intestinum, yang terletak didalam rongga tubuh. Lingua (lidah) yang pipih berpangkal pada dasar disebelah anterior mulut, pada permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil, dilapisi oleh lendir, dapat dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap mangsa. Lingua disokong oleh oshyoid (yang berupa tulang rawan) yang memungkinkan lidah tegar tapi lemas. Pada maxillae sebelah luar terdapat denta maxillaries (gigi maxillaris), sedang pada atap cavum oris terdapat denta vomerin terdapat dua lubang nares interns yang berhubungan dengan nares externas. Glottis terletak pada medium ventral pharynx setelah belakang lingual. Merupakan pintu menuju ke pulmo (paru-paru). Dibelakang mata di dekat sudut mulut terdapat ostium phargygeum dari tuba auditiva eustachi yang menghubungkan cavum oris dengan ruang telinga dalam. (Sudjadi, Bogod, dkk. 2007)
Amphibi memiliki sistem rangka yang lebih tebal dan luas secara proporsional, apabila dibandingkan dengan pisces. Tengkorak Amphibi mempunyai tulang-tulang premaksila, nasal, frontal, parietal, dan skuamosa. Pada permukaan dorsal dari tubuh anura tidak tertutup tulang seluruhnya. Bagian kondrokronium belum mengeras, hanya daerah oksipital dan eksoksipital yang mengeras, dan masing-masing memiliki kondila bertemu dengan vertebra pertama. Amphibi tidak memiliki langit-langit (palatum skunder), akibatnya nares internal lebih maju di dalam langit-langit mulut. Di bagian ventral otak tertutup oleh tulang dermal dinamakan parasfenoid. Gigi terletak pada premaksila, maksila, palatine, vomer, parasfenoid, dan tulang dental. Ada beberapa Amphibi yang tidak memiliki gigi, atau gigi pada rahang bawah mereduksi (Sukiya, 2005).
Sistem otot Amphibi, seperti sistem-sistem otot pada organ yang lain sebagai transisi antara ikan dan reptil. Sistem otot ikan terpusat pada gerakan tubuh ke lateral, membuka dan menutup mulut serta gill apertura (operculum atau penutup lubang/celah insang), dan gerakan sirip yang relatif sederhana. Ada perbedaan antara ikan dengan amphibi, yaitu sekat horizontal pada amphibi membagi otot dorsal dan ventral (Sukiya, 2005: 40).
Di dalam mulut terdapat gerigi kecil di sepanjang rahang atas, dan ada gigi vomerin pada langit-langit mulut. Lidah berotot dan bfurfate (cabang dua) pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut. Saluran pencernaan mulai dari esophagus (bedinding lurus dan besar) langsung bersatu dengan lambung. Lambung memanjang dan erkelok ke samping kiri dan berotot. Usus terdiri dari intestinum (keci, panjang, berkelok-kelok), rectum yang langsung bersatu dengan cloaca. Hati dn pancreas mempunyai mempunyai saluran-saluran menuju ke duodenum, kandung empedu, lambung intestinum. Pada potongan melintang intestinum terdiri dari empat lapisan, yaitu: peritoneum, lapisan otot, submukosa dan mukosa (Brotowidjoyo, 1994: 56).
Pada kodok, oksigen berdifusi melalui kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karna kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi (Godknecht, 2004).
Reproduksi pada katak yaitu dengan cara fertilisasi eksternal, katak jantan menjepit katak betina ketika perkawinan (yaitu ketika telur dilepaskan dan sperma disemprotkan) (Brotowijdoyo.1989: 201).
Sistem saraf pada amfibi terdiri atas sistem saraf sentral dan sistem saraf periforium. Sistem saraf sentral terdiri dari : encephalon (otak) dan medulla spinalis. Enchephalon terdapat pada kotak otak (cranium). Pada sebelah dorsal akan tampak dua lobus olfactorium menuju saccus nasalis, dua haemisperium cerebri atau cerebrum kanan kiri yang berbentuk ooid yang dihubungkan dengan comisure anterior, sedangkan bagian anteriornya dergabung dengan dienchepalon medialis. Dibagian belakang ini terdapat dua bulatan lobus opticus yang ditumpuk otak tengah tengah (mesenchepalon) sebelah bawahnya merupakan cerebreum (otak kecil). Dibelakang terdapat bagian terbuka sebelah atas yakni medulla oblongata yang berhubungan dengan medulla spinalis dan berakhir disebelah felium terminale (Jasin, 1984: 271).
PISCES
            Morfologi ikan mas (Cyprinus carpio) berbentuk memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, Tubuh ikan mas dibagi menjadi tiga bagian yaitu caput, truncus dan caudal. Disekitar caput (kepala) terdapat organo visus (mata), nares externa, fimbriase/barbulae, apparatus operculae (Os opercurale, Sub opercurale, Pre opercurale, Inter opercurale), dan cavum oris. Sedangkan pada truncus dapat ditemui linea literalis, pinnae, squama, tiga muara (anus, porus genitalis, porus externa). (Bacctiar; 2002)
            Sisik ini ditemukan pada golongan ikan teleostei, yang masing-masing terdapat pada golongan ikan berjari-jari lemah (Malacoptrerygii) dan golongan ikan berjari-jari keras (Acanthopterygii). Perbedaan antara sisik cycloid dengan ctenoid hanya meliputi sejumlah duri-duri halus yang di sebut ctenii beberapa baris di bagian posteriornya. Pertumbuhan pada tipe sisik ini adalah bagian atas dan bawah, tidak mengandung dentine atau enamel dan kepipihannya sudah tereduksi menjadi lebih tipis, fleksibel dan transparan. Penempelannya secara tertanam ke dalam sebuah kantung kecil di dalam dermis dengan susunan seperti genting yang dapat mengurangi gesekan dengan air sehingga dapat berenang lebih cepat. Sisik yang terlihat adalah bagian belakang (posterior) yang berwarna lebih gelap daripada bagian depan (anterior) karena bagian posteriornya mengandung butir-butir pigmen (chromatophore). Bagian anterior (terutama pada bagian tubuh) transparan dan titdak berwarna. Perbedaan antara tipe sisik cyloid dengan ctenoid adalah pada bagian posterior sisik ctenoid dilengkapi degan ctenii (gerigi kecil). Focus merupakan titik awal perkembangan sisik dan biasanya berkedudukan di tengah-tengah sisik. (Panji; 2011)
            Linea literalis atau disebut dengan gurat sisik merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang bisa di lihat langsung. Bentuknya seperti sebutannya gurat, maka bentuknya adalah garis disepanjang sisi tubuh ikan, mulai dari posterior sampai pangkal ekor. Intinya pada sisik ikan (bagian luar tubuh ikan) ada yang memiliki warna berbeda dengan yang lain dan membentuk garis lurus dari depan hingga belakang itulah yang disebut dengan gurat sisi. Gurat sisi ini tidak hanya berfungsi bagian tubuh yang dinikmati keinndahannya, tetapi bagian ini memiliki fungsi untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan sistem canal yang menampung sel-sel seensori dan pembuluh saraf, karena di bagian ini terdapat lubang-lubang kecil. Fungsi utama gurat sisi adalah sebagai organ sensorik ikan yang dapat mendeteksi perubahan gelombang air dan listrik dengan kata lain organ ini berfungsi untuk mengidentifikasi lingkungan sekitarnya. Untuk bentuknya gurat sisi ada yang lurus utuh dari bagian depan hingga belakang dan ada juga lurus tetapi terbagi dua. Tergantung dari jenis ikannya. (Jailani; 2007)
            Organ-organ yang terdapat pada rongga perut dan dada yaitu rongga mulut, di dalam rongga terdapat sebagai berikut : lidah yang melekat pada dasar mulut dan tidak dapat di gerakkan, kelenjar-kelenjar lendir tetapi tidak terdapat kelenjar ludah dan rahang dengan gigi-gigi kecil berbentuk kerucut. Faring yaitu pangkal tenggorokan yang tempatnya sesuai dengan tempat ingsang. Kerongkongan yaitu kelanjutan faring yang terletak di belakang ingsang. Lambung yaitu kelanjutan kerongkongan yang merupakan pembesaran dari  usus. Ususnya panjang dan berliku-liku pada saluran pencernaan terdapat beberapa kelenjar pencernaan, antara lain : hati terletak di bagian muka rongga badan meluas mengelilingi anus, pengkreas terletak dibagian lambung dan usus, jantung terletak di dalam rongga tubuh yang dibatasi dekat daerah ingsang dan dibungkus oleh selaput. Disamping alat-alat yang tersapat dalam rongga peritoneum dan pericardium, gelembbung renang, ginjal dan alat reproduksi, pada sistem pernafasan ikan umunya berupa ingsang. Mekanisme pernafasan pada ikan melalui dua tahap yakni inpirasi dan ekpirasi. Pada fase inspirasi, O2 dari air masuk ke dalam insang kemudian O2 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh. (Cahyono; 2002)
            Sistem muscularis atau sistem otot pada ikan adalah sama denga sistem otot pada vertebrata lainnya. Otot sangat penting bagi kehidupan ikan terutama dalam pergerakan tubuh, peredaran darah dan aktivitas tubuh. Berdasarkan strukturnya, otot terbagi atas otot lurik, otot jantung dan otot polos. Selain itu, berdasarkan pergerakkannya otot terbagi atas oto sadar atau voluntary (otot lurik) dan otot tak sadar atau involuntary (otot polos dan otot jantung). Pembagian otot yang lain adalah berdaasarkan letaknya atau perlekatannya yaitu otot rangka atau skeletal muscle (otot lurik) dan bukan otot rangka atau non skeleton muscle (otot polos dan jantung). (Amri; 2008)
            Ikan bernapas menggunakan insang. Insang terbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari ingsang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darh. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Pada ikan bertulang sejati (osteichthyes) ingsangnya dilengkapi dengan tutup ingsang (operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan (chondrichthyes) ingsangnya tidak mempunyai tutup ingsang. (Bayu; 2009)













HASIL DAN PEMBAHASAN
Sitologi
Hasil dari kegiatan pertama sel pada bawang merah adalah kita akam membandingkan sel hidup dan sel mati. Setelah melakukan pengamatan dan berhasil menemukan struktur sel, kemudian di gambar sesuai bentuk sel yang diamati. Nama-nama sel tersebut yaitu sel mati pada gabus batang singkong yaitu dinding sel, sel kosong, sel hidup pada bawang merah yaitu inti sel, kloroplas, membrane sel, sitoplasma, epitel pada rongga mulut bagian tepi yaitu membrane plasma, dan sitoplasma.
Dengan menggambar dan memberikan nama pada setiap bagiannya tentunya kita dapat melakukan sebuah pembahasan pada sel mati dan sel hidup. Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong, Selain itu bentuknya seperti segi lima atau segi enam. Sementara pada hidup (bawang merah), memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma, Berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Dan pada epitel, mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup. Sementara pada sel mati( gabus batang singkong) tidak lagi berperan bagi kehidupan. ………………………………



Tidak ada komentar:

Posting Komentar